Rabu, 24 Maret 2010

rahma's blogs: macam macam sistem aplikasi

rahma's blogs: macam macam sistem aplikasi

macam macam sistem aplikasi

MACAM - MACAM SISTEM OPERASI

1. UNIX
Termasuk sistem operasi yang paling awal ada untuk computer, Merupakan induk dari sistem operasi linux. UNIX menggunakan antarmuka sistem operasi POSIX, seperti SCO UNIX, keluarga BSD (Berkeley Software Distribution), GNU/Linux, MacOS/X (berbasis kernel BSD yang dimodifikasi, dan dikenal dengan nama Darwin) dan GNU/Hurd.
2. DOS
Sistem operasi yang merupakan cikal bakal dari Microsoft Windows, ciri khasnya yaitu berupa teks putih dengan latar belakang hitam
3. Novell Operating Sistem
Dibuat oleh Novell Corporation, sistem operasi yang dulu pernah digunakan oleh Fakultas MIPA UGM untuk Entry Key-In KRS mahasiswa.
4. Microsoft Windows
Merupakan sistem operasi yang paling populer. Hampir semua orang pernah memakainya. Beberapa versi Microsoft Windows yang terkenal adalah Microsoft Windows 98, 2000, Me, XP, Vista, dan yang paling terbaru Windows 7.
Operating System windows merupakan trademark dari Microsoft Corporation yang dikepalai oleh William Bill Gates (pemilik). Perusahaan Microsoft memasarkan system operasi windows versi pertama pada tahun 1985. windows sebagai sebuah system operasi sebenarnya belum bekerja sepenuhnya sebagai suatu platform, tetapi masih bekerja di bawah DOS. Ini berarti sebelum windows dioperasikan, system operasi DOS sudah harus digunakan terlebih dahulu yang kemudian windows dipanggil melaui DOS tersebut.
Kemudahan windows dibandingkan denga DOS adalah kemudahannya untuk digunakan (user friendly), karena menggunakan system GUI, multitasking, dan dapat mentransfer informasi diantara apikasi atau dari satu windows ke windows lainnya. Walaupun demikian, windows versi 1.0 tidaklah popular dan kurang diminati karena berbagai alas an sebagai berikut. Yang pertama adalah windows 1.0 beroperasi dengan lambat disebabkan pada waktu itu prosesor yang digunakan kurang mendukung, yaitu Intel 8088 dan 80286 yang kecepatannya relatif masih rendah. Yang kedua adalah masih sedikitnya perangkat lunak yang ditulis untuk system operasi ini.
Seiring perkembangannya, pada tahun 1990 popularitas windows melalui Windows 3.0 meningkat dengan cepat. Keberhasilan windows 3.0 tidak terlepas dari dukungan prosesor Intel 80486 yang sudah cukup cepat di komputer IBM PC/486. Setahun kemudian pada tahun 1991, windows versi 3.1 diluncurkan unutk memperbaiki kesalahan-kesalahan di versi sebelumnya.
Akhirnya pada musim panas tahun 1995, Microsoft mengeluarkan Windows 95 yang memiliki kelebihan dari windows versi 3.x. Windows 95 sudah tidak beroperasi dibawah platform DOS, sehingga operasinya lebih cepatdibandingkan dengan windows versi sebelumnya. Kelebihan lainnya adalah kemempuan PnP (Plug-and-play). Dengan kemampuan ini, jika sebuah alat peripheral ditambahkan di didtem komputernya,alat ini tidak perlu diinstalasi, tetapi cukup dipasang (plug) saja dan siap dimainkan (play).
Kemudian windows mulai diembangkan ke versi-versi berikutnya seperti Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan yang terbaru saat ini adalah Windows Vista.
Walaupun kini Windows Vista telah diluncurkan, namun agaknya para pengguna komputer sulit untuk melepaskan Windows XP. Windows XP sebelumnya dikenal dengan kode sandi "Whistler", yang mulai dikembangkan oleh para pengembang Microsoft pada pertengahan tahun 2000-an. Bersamaan dengan proyek ini, Microsoft juga tengah menggarap proyek Windows generasi baru penerus Windows Me (Millennium Edition) yang dinamakan dengan kode sandi "Windows Neptune" yang diproyeksikan sebagai "Windows NT versi rumahan".
Setelah Windows ME dianggap kurang sukses menyaingi kesuksesan Windows 98, Microsoft pun akhirnya memutuskan untuk mengawinkan dua buah sistem operasi Windows tersebut (sistem operasi berbasis Windows NT dan sistem operasi berbasis Windows 9x) ke dalam sebuah produk. Itulah yang kita kenal sekarang dengan Windows XP.



5. Apple Machintos
System operasi yang unggul dalam hal grafik. Memerlukan hardware khusus sehingga tidak dapat di-install di computer biasa. Versinya antara lain Mac OS X (Tiger), Leopard.

Sabtu, 20 Maret 2010

manajemen fleksus brakhilais

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Neonatus adalah adalah bayi dari semenjak lahir hingga usia 28 hari dan pada masa ini terjadi suatu periode adaptasi kehidupan intra uterus ke kehidupan intra uterin. Bayi baru lahir adalah adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Bayi baru lahir terkadang mengalami trauma pada saat proses persalinannya, trauma pada bayi baru lahir ini disebut juga jejas persalinan. Jejas persalinan pada bayi bervariasi, hal ini tergantung pada faktor penyebabnya.
Salah satu trauma pada bayi baru lahir adalah trauma pada fleksus brakhialis. Banyak factor yang mengakibatkan terjadinya trauma fleksus brakhialis pada bayi baru lahir baik dari ibu maupun dari bayi sendiri. Adanya trauma fleksus brakhialis ini menimbulkan kecemasan pada orangtua bayi, jadi tenaga kesehatan harus mampu mengatasi kecemasan orangtua bayi dan memberikan asuhan yang tepat pada bayi dengan trauma fleksus brakhialis.
Dilatarbelakangi hal tersebutlah maka penulis tertarik untuk melakukan pemantauan dan memberikan asuhan pada bayi dengan fleksus brakhialis dan hasilnya penulis dokumentasikan dalam bentuk manajemen varney.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Selesai melakukan asuhan pada bayi Ny.G dengan trauma pada fleksus brakhialis diharapkan penulis mampu mendeteksi kelainan kelainan atau hal yang patologis yang dapat terjadi pada bayi baru lahir. Dengan demikian penulis mampu mengembangkan pengetahuannya bagaimana cara pandang atau pola pikir seorang bidan dalam menangani dan memberikan asuhan pada bayi dengan trauma pada fleksus brakhialis

b. Tujuan khusus
Setelah memberikan asuhan pada bayi Ny.G dengan trauma pada fleksus brakhialis penulis dapat menggunakan manajemen asuhan kebidanan yang berpedoman pada 7 langkah manajemen varney yaitu :
• Dapat melakukan pengumpulan data secara benar, baik data subjektif maupun objektif
• Dapat mengidentifikasi dengan benar diagnosa yang ditegakkan dan masalah yang timbul
• Dapat mengidentifiksi masalah potensial yang mungkin terjadi
• Mampu mengidentifikasi perlu atau tidaknya tindakan segera baik secara mandiri, kolaborasi ataupun rujukan
• Mampu merencanakan asuhan yang rasional yang akan diberikan
• Mampu melaksanakan asuhan yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan klien dan asuhan diberikan secara efisien dan aman
• Mampu melakukan evaluasi dari keefektifan asuhan yang diberikan.

C. Ruang lingkup
Dalam penulisan laporan ini penulis membatasi dalam hal penerapan manajemen asuhan kebidanan dengan memberikan asuhan pada bayi Ny.G yang berumur 5 hari dengan trauma pada fleksus brakhialis.







BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Trauma Fleksus Brakhialis Pada Bayi
Trauma lahir merupakan perlakuan pada bayi saat proses persalinan atau kelahiran bayi. Trauma fleksus brakhialis pada bayi adalah terjadinya kelumpuhan pada fleksu Brakhalis, Jejas atau trauma pada pleksus brakialis dapat menyebabkan paralisis lengan atas dengan atau tanpa paralisis lengan bawah atau tangan, atau lebih lazim paralisis dapat terjadi pada seluruh lengan.
Paralis Pleksus Brakialis terbagi dua yaitu :
a. Paralisis Erb-Duchene
Kerusakan cabang-cabang C5 – C6 dari pleksus brakialis menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan lengan untuk fleksi, abduksi, dan memutar lengan keluar serta hilangnya refleks biseps dan morro. Lengan pada posisi aduksi dan memutar ke dalam dengan lengan bawah proslasi dan telapak tangan ke arah belakang
Pada trauma lahir Erb, perlu diperhatikan kemungkinan terbukannya pula serabut saraf frenikus yang menginervasi otot diafragma. Secara klinis di samping gejala kelumpuhan Erb akan terlihat pula adanya sindrom gangguan nafas.
b. Paralisis Klumpke
Kerusakan cabang-cabang C8 – Ih1 pleksus brakialis menyebabkan kelemahan lengan otot-otot fleksus pergelangan, maka bayi tidak dapat mengepal. Secara klinis terlihat refleks pegang menjadi negatif, telapak tangan terkulai lemah, sedangkan refleksi biseps dan radialis tetap positif. Jika serabut simpatis ikut terkena, maka akan terlihat simdrom HORNER yang ditandai antara lain oleh adanya gejala prosis, miosis, enoftalmus, dan hilangnya keringat di daerah kepala dan muka homolateral dari trauma lahir tersebut.

B. Etiologi Trauma Fleksus Brakhialis Pada Bayi Baru Lahir
Trauma fleksus brakhialis pada bayi dapat terjadi karena beberapa factor antara lain:

1) Faktor bayi sendiri :
- Makrosomia
- Presentasi ganda
- Letak sunsang
- Distosia bahu
- Malpresentasi
- Bayi kurang bulan
2) Faktor ibu :
- ibu sefalo pelvic disease (panggul ibu yang sempit)
- umur ibu yang sudah tua
- adanya penyulit saat persalinan
3) faktor penolong persalinan
- tarikan yang berlebihan pada kepala dan leher saat menolong kelahiran bahu pada presentasi kepala
- tarikan yang berlebihan pada bahu pada presentasi bokong

C. Tanda Dan Gejala Bayi Dengan Trauma Fleksus Brakhialis
• gangguan motorik pada lengan atas
• paralisis atau kelumpuhan pada lengan atas dan lengan bawah
• lengan atas dalam keadaan ekstensi dan abduksi
• jika anak diangkat maka lengan akan lemas dan tergantung
• reflex moro negative
• tangan tidak bisa menggenggam
• reflex meraih dengan tangan tidak ada

D. Penatalaksanaan Bayi Dengan Trauma Pada Fleksus Brakhialis
Penanganan terhadap trauma pleksus brakialis ditujukan untuk mempercepat penyembuhan serabut saraf yang rusak dan mencegah kemungkinan komplikasi lain seperti kontraksi otot. Upaya ini dilakukan antara lain dengan cara :
1) Pada trauma yang ringan yang hanya berupa edema atau perdarahan ringan pada pangkal saraf, fiksasi hanya dilakukan beberapa hari atau 1 – 2 minggu untuk memberi kesempatan penyembuhan yang kemudian diikuti program mobilisasi atau latihan.
2) Immobilisasi lengan yang lumpuh dalam posisi lengan atas abduksi 900, siku fleksi 900 disertai supine lengan bawah dan pergelangan tangan dalam keadaan ekstensi
3) Beri penguat atau bidai selama 1 – 2 minggu pertama kehidupannya dengan cara meletakkan tangan bayi yang lumpuh disebelah kepalanya.
4) Rujuk ke rumah sakit jika tidak bisa ditangani.

















MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. G HARI KE- 5 DENGAN TRAUMA
PADA FLEKSUS BRAKHIALIS DI BPS KURNIA INDAH ALAHAN PANJANG
KABUPATEN SOLOK TANGGAL 28 JANUARI 2010

1. PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA
Biodata bayi
Nama bayi : bayi Ny. G
Umur bayi : 5 hari
Tanggal / jam lahir : 23 januari 2010 / jam 06.00 WIB
Jenis kelamin : laki - laki

Biodata orang tua
Nama : Ny. G Nama suami : Tn. W
Umur : 37 tahun umur : 40 tahun
Suku : Minang Suku : Minang
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : swasta
Alamat : Alahan Panjang Alamat : Alahan Panjang



B. DATA SUBJEKTIF
Pasien masuk Pada tanggal / jam : 28 januari 2010 jam 09.00 WIB
Pasien di data pada tanggal / jam : 28 januari 2010 jam 09.05 WIB
1. Keluhan utama :
- Ibu mengatakan bayi sering menangis dan rewel
- Ibu mengatakan tangan kanan bayinya tidak bereaksi terhadap ransangan yang diberikan
- ibu mengatakan telapak tangan kanan bayinya terbalik kearah belakang
- ibu mengatakan tangan kanan bayinya tidak bisa menggengam dan kedua telapak tangan terkulai lemah
- Ibu mengatakan tangan kanan bayinya seperti tangan orang lumpuh
2. Riwayat kehamilan ibu
a. Kehamilan yang ke : kehamilan anak ke -5
b. Keluhan selama hamil
Trimester I : tidak ada
Trimester II : tidak ada
Trimester III : tidak ada
Saat hamil bayi ini, ibu mengatakan pembesaran perutnya lebih besar dari kehamilan kehamilan sebelumnya
c. Riwayat penyakit kehamilan
Perdarahan : tidak ada
Pre eklampsia : tidak ada
Eklampsia : tidak ada
Jantung : tidak ada
Asma : tidak ada
Penyakit lain : tidak ada
d. Kebiasaan waktu hamil
Konsumsi Obat-obatan/jamu : tidak ada
Merokok : tidak ada
Alergi makanan tertentu : tidak ada dan nafsu makan sangat
meningkat saat hamil
Alergi obat obat tertentu : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
e. Kunjungan ANC
Trimester I : tidak ada
Triemester II : 1 kali
Trimester III : 1 kali

3. Riwayat persalinan
a. Jenis persalinan : spontan
b. Di tolong oleh : Bidan
c. Lama persalinan
Kala I : 8 jam
Kala II : 3 jam
Kala III : 30 menit
Kala IV : 2 jam

d. Penyulit saat lahir : saat kepala lahir, lama sekali untuk melakukan
putaran paksi luar, bidan mengalami kesulitan
saat menolong kelahiran bahu
e. Tindakan yang dilakukan bidan : bidan menarik dengan kuat lengan bayi terutama lengan kanan
f. Ketuban : pecah spontan setelah pembukaan lengkap, ± 500 cc dan baunya amis
g. Plasenta : lahir lengkap
h. Komplikasi persalinan lainnya : tidak ada

4. Riwayat kelahiran bayi
a. Berat badan : 3900 gram
b. Panjang badan : 50 cm
c. Lingkar dada : 32 cm
d. Lingkar kepala : 34 cm
e. Apgar score : menangis kuat, kulit kemerahan pergerakan kaki aktif tetapi pergerakan tangan kanan tidak ada
f. Resusitasi : tidak dilakukan
g. Keadaan fisik : saat pemeriksaan fisik, organ tubuh lengkap,
tetapi terdapat kelainan pada lengan kanan yang tidak bergerak
h. Tindakan keluarga : belum ada, karena menurut keluarga hal tersebut
akan hilang dalam waktu 2 hari
i. Reflek saat lahir
 Reflek morro : tidak ada
 Reflek rooting : ada
 Reflek walking : tidak ada
 Reflek graph : tidak ada
 Reflek sucking : ada
 Reflek tonic neck : tidak ada

j. Komplikasi lainnya : tidak ada

5. Pola Nutrisi : bayi diberi ASI setiap kali 2 jam
6. Pola eliminasi
• BAK
Frekuensi : 7 - 8 x/hari
Warna : kuning jernih
Konsistensi : encer
Kelainan : tidak ada
• BAB
Frekuensi : 1 - 2x/hari
Warna : kuning keemasan
Konsistensi : lunak
Kelainan : tidak ada
7. Pola istirahat : bayi sering menangis sehingga jarang tidur
8. Personal hygiene : bayi dimandikan 2x sehari dan ganti popok 2x sehari

9. Riwayat penyakit keluarga
a. Asma : tidak ada
b. Jantung : tidak ada
c. Hipertensi : tidak ada
d. Ginjal : tidak ada
e. Penyakit lain : tidak ada


C. DATA OBJEKTIF
1. Tanda tanda vital
Keadaan umum : Baik
Suhu : 37, 2 C
Pernafasan : 48 x / menit
Nadi : 120 x / menit
Berat badan : 4000 gram
2. Pemeriksaan fisik
1) inspeksi
Kepala : ubun ubun agak cekung, tidak ada caput dan tidak ada cephal Hematoma
Muka : kemerahan, simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema
Mata : conjungtiva tidak pucat, sclera tidak ada ikterik dan tidak ada infeksi
Telinga : Daun telinga lengkap, simetris kiri dan kanan,
Lubang telinga ada
Mulut : bibir merah, tidak ada labio palato skizis dan labio
Hidung : lubang hidung dibatasi sekat, tidak ada kelainan Pada lubang hidung dan hidung bersih
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
Dada : Bentuk simetris dan tidak ada pembengkakan
Tali pusat : terawat dan terbungkus dalam kassa steril dan tidak ada tanda - tanda infeksi
Punggung : tidak ada kelainan dan tidak ada spina bifida
Ekstremitas
 Ekstremitas atas :
- jari jari tangan lengkap
- tidak ada pembengkakan
- tidak ada sianosis di ujung ujung jari
- terlihat kebiruan di kulit lengan kanan
- telapak tangan kanan terbalik kebelakang
- pergerakan tangan kiri aktif, tangan kanan tidak aktif
- tangan kanan tidak bisa menggengam
- tangan kanan terkulai lemah dan pergerakannya tidak seaktif tangan kiri.
- Saaat lengan kanan diraba, bayi langsung menangis

 Ekstrimitas bawah :
- Jari - jari kaki lengkap
- Pergerakan kaki kanan dan kiri aktif dan tidak ada gangguan pergerakan
- tidak ada odema
- tidak ada sianosis di ujung ujung jari.

Genitalia : testis sudah turun kedalam scrotum, saluran uretra dan penis ada dan tidak ada kelainan
Anus : ada lubangnya
3. Reflek
Reflek morro : tidak ada
Reflek rooting : ada
Reflek walking : tidak ada
Reflek graph : tidak ada
Reflek sucking : ada
Reflek tonic neck : tidak ada

2) Auskultasi :
- bunyi jantung normal dan teratur
- terdengar bising usus di abdomen kiri